Keutamaan Membaca Surat Al Ikhlas
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia
berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi (Allah) yang
jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya surah al-Ikhlas sebanding (dengan) sepertiga
al-Qur’an”(HSR al-Bukhari
(no.
4726, 6267 dan 6939).
Hadits yang agung ini menunjukkan
tingginya kedudukan surah al-Ikhlas dan besarnya keutamaan orang yang
membacanya, karena surah ini mengandung nama-nama Allah yang maha indah dan
sifat-sifat-Nya yang maha sempurna,
sehingga orang yang membaca dan
menghayatinya dengan seksama berarti dia telah mengagungkan dan memuliakan
Allah SWT.
(Lihat kitab “Fathul Baari” (13/357).
Oleh karena itu, dalam hadits
shahih lainnya, Rasulullah ketika mendengar berita tentang seorang shahabat yang
senang membaca surah ini karena sifat-sifat Allah SWT yang dikandungnya, beliau
bersabda:
“Sampaikanlah kepadanya bahwa
Allah mencintainya”.
(HSR al-Bukhari (no. 6940) dan Muslim (no. 813).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ :
أَقْبَلْتُ مَعَ
النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَسَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّم : وَجَبَتْ. قُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ ؟ قَالَ: الْجَنَّةُ
رواه مالك وأحمد والترمذي
Saya (Abu Hurairah) bersama-sama
Nabi saw mendengar seorang membaca Qul huwa Allahu ahad Allahu al-samad
(surah al-Ikhlas).
Maka Rasulullah saw bersabda:
Wajiblah.
Sayapun
bertanya:
Apa yang wajib ?.
Jawab baginda: Surga.
Hadis hasan, diriwayatkan oleh Malik (hadis no. 435), Ahmad
(hadis no. 7669 dan 10498) dan al-Tirmizi (hadis no. 2822) yang
berpendapat bahwa hadis ini Hasan Gharib .
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ :
كَانَ رَجُلٌ مِنْ
الْأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءَ، فَكَانَ كُلَّمَا
افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ لَهُمْ فِي الصَّلَاةِ فَقَرَأَ بِهَا
افْتَتَحَ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا، ثُمَّ
يَقْرَأُ بِسُورَةٍ أُخْرَى مَعَهَا. وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ
رَكْعَةٍ. فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا: إِنَّكَ تَقْرَأُ بِهَذِهِ
السُّورَةِ ثُمَّ لَا تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِسُورَةٍ
أُخْرَى، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا
وَتَقْرَأَ بِسُورَةٍ أُخْرَى. قَالَ: مَا أَنَا بِتَارِكِهَا، إِنْ
أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِهَا فَعَلْتُ وَإِنْ كَرِهْتُمْ
تَرَكْتُكُمْ. وَكَانُوا يَرَوْنَهُ أَفْضَلَهُمْ وَكَرِهُوا أَنْ
يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ. فَلَمَّا أَتَاهُمْ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ
وسَلَّم أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ، فَقَالَ: يَا فُلَانُ، مَا يَمْنَعُكَ
مِمَّا يَأْمُرُ بِهِ أَصْحَابُكَ، وَمَا يَحْمِلُكَ أَنْ تَقْرَأَ هَذِهِ
السُّورَةَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ؟ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي
أُحِبُّهَا.فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ: إِنَّ حُبَّهَا
أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ
رواه الترمذي وأحمد والدارمي
Seorang sahabat dari kalangan Ansor
menjadi imam salat di masjid Quba, Setiap rakaat dia membaca Qul huwa
Allah.
Pada raka’at pertama dia membacanya setelah al-Fatihah,
pada
reka’at kedua dia akan membaca dua surat setelah al-Fatihah, satu
diantaranya adalah Qul huwa Allah.
Setelah kejadian ini terus
berulang, para sahabat (jamaahnya) mempertanyakannya dan berkata:
Kami
melihat kamu selalu membaca surah ini, sementara kami berpendapat bahwa
hal tersebut tidak diperbolehkan sampai kamu membaca surah yang lain,
baik kamu membaca kedua surah itu sekaligus atau kamu meninggalkan surah
itu (al-Ikhlas) untuk digantikan dengan surah yang lain.
Sahabat ini
menjawab: Saya tidak akan meninggalkannya. Jika kalian senang kalau saya
yang menjadi imam, akan saya lanjutkan. Namun jika kalian tidak
menyenanginya, saya tidak akan menjadi imam shalat kalian lagi.
Kenyataannya, mereka memandangnya sebagai orang yang paling afdal di
antara mereka, dan mereka tidak senang kalau diimami oleh orang lain.
Ahirnya, mereka menemui Rasulullah saw dan menceritakan hal ini.
Rasulullah saw pun menanyakan sahabat itu : Hai Pulan, apa yang
menyebabkan kamu enggan untuk melakukan saran sahabat-sahabat kamu, dan
apa yang membawa kamu untuk selalu membaca surah ini (al-Ikhlas) di
setiap raka’at ?
Dia menjawab : Wahai Rasulullah, saya mencintainya.
Rasulullah saw pun menjawab : Sesungguhnya mencintainya itu akan membawa
kamu ke syurga.
- Hadis sahih, diriwayat al-Tirmizi (Hadis no. 2826), Ahmad (hadis no. 11982 dan 12054) dan al-Darimi (hadis no. 3300). al-Tirmizi berkata: Hadis ini Hasan Gharib Sahih.
Surat Ikhlas dikenali sebagai Surah Pelindung.
Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda:
Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas.
Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surahAl-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan.
Sabda Rasulullah SAW lagi:
Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya
Qul Huwallahu Ahadu itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s,
Allahhus Somad itu tertulis di sayap malaikat Mikail a.s,
Lamyalid walam yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s,
Walamyakullahu kufuwanahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW pernah bersabda
"Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas, seolah-olah ia membaca sepertiga Al-Quran"
No comments:
Post a Comment