Friday, September 27, 2019

YA HAYYU YA QAYYUM YA DZUL JALALI WAL IKRAM ..







Ada beberapa dzikir dan do’a yang menggunakan nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum.

Pertama, meminta dengan nama Allah yang agung Al-Hayyu Al-Qayyum dalam do’a

 

عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّى ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ.
فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى »


Dari Anas, ia pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dalam keadaan duduk lantas ada seseorang yang shalat, kemudian ia berdo’a,



Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum  

[artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum –Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya-].”



Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

Sungguh ia telah berdo’a pada Allah dengan nama yang agung di mana siapa yang berdo’a dengan nama tersebut, maka akan diijabahi. Dan jika diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri.” 

(HR. Abu Daud no. 1495 dan An-Nasa’i no. 1301. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Kedua, nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum dalam dzikir pagi petang

 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Fatimah (puterinya), 

“Apa yang menghalangimu untuk mendengar wasiatku atau yang kuingatkan padamu setiap pagi dan petang yaitu ucapkanlah:


يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ 
عَيْنٍ أَبَدًا


“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan 


 [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya].” 


(HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227).

Ketiga, ketika dirundung duka

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ « يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ »


Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dapat masalah berat, beliau membaca: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan].

”(Tirmidzi no. 3524. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Ada juga doa yang lafazhnya hampir mirip dengan lafazh di atas dari hadits Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


دَعَوَاتُ الْمَكْرُوبِ اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ


“Doa orang yang dirundung duka: Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa ash-lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa anta [artinya: Ya Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku seluruhnya, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau].” (HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan karena mengingat adanya penguat).



Referensi:

Fiqh Al-Ad’iyyah wa Al-Adzkar. Cetakan pertama, tahun 1426 H. Syaikh ‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badar. Penerbit Kunuz Isybiliya.
Kitab At-Tauhid fi Dhau’ Al-Qur’an wa As-Sunnah. Cetakan pertama, tahun 1432 H. Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abdullah At-Tuwaijiri. Penerbit Dar Ashda’ Al-Mujtama’.
Syarh Asma’ Allah Al-Husna fi Dhau’ Al-Kitab wa As-Sunnah. Cetakan kedua belas, tahun 1431 H. Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani. Maktabah Al-Malik Fahd.
Zaad Al-Ma’ad fi Hadyi Khair Al-‘Ibad. Cetakan keempat, tahun 1425 H. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.


Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/11790-dzikir-dan-doa-dengan-ya-hayyu-ya-qayyum.html

Sunday, September 22, 2019

AL FATIHAH ...










Surah Al-Fatihah (سورة الفاتحة) – Pembukaan – surah yang diturunkan di Makkah dan diturunkan selepas Surah Al-Muddathir. 

Surah ini mempunyai 7 ayat dan inilah surah pertama yang diturunkan lengkap keseluruhan ayat bagi sebuah surah dan termasuk dalam golongan surah Makkiyyah.
Surah ini dinamakan Al-Fatihah (Pembukaan) kerana ia dijadikan sebagai pembuka dan permulaan Al-Quran. 
Surah ini juga dinamakan Ummul Quran (ام القــرآن – Ibu Quran) atau Ummul Kitaab (ام الكتاب – Ibu Kitab) kerana ia merupakan ibu atau induk kepada semua isi Al-Quran dan menjadi inti sari dari kandungan Al-Quran itu sendiri. 
Surah ini turut dinamakan As-Sab’ul Matsaani yang bermaksud tujuh yang berulang-ulang kerana ayat ini diulang-ulang bagi setiap solat. 

Hikmah dan Keutamaan Membaca Surah Al-Fatihah

 

1. Membaca surat Al-Fatihah mendapat pahala seperti membaca sepertiga Al Quran .

2. Setiap satu ayat dari Al-Fatihah menjadi penutup satu pintu neraka.

3. Orang yang membaca Al-Fatihah seolah ia telah membaca kitab taurat, injil, zabur,  Al Quran, suhuf idris As. dan suhuf Ibrahim As. sebanyak 7 kali.

4. Orang yang membaca Al-Fatihah seolah olah ia telah sedekahkan emas di jalan Allah SWT.

5. Amalkan membaca Al-Fatihah sebanyak 70 kali setiap hari dalam keadaan berwudhu ‘ dan ditiupkan pada air lalu diminum selama tujuh hari. Insya Allah akan mudah memperoleh ilmu pengetahuan, di samping itu dapat membersihkan hati dari fikiran yang rosak.

6. Sesiapa membaca Al-Fatihah berserta Bismillah diantara Solat Sunat Subuh dan Fardhu Subuh dengan istiqamah, maka jika ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia ada hutang maka akan mampu membayarnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.

7. Amalkan membaca Al-Fatihah saat hendak tidur, diikuti membaca Surah Al – Ikhlas tiga kali, Surah Al -Falaq dan Surah An – Nas , insya – Allah akan aman tentram dan terjauh dari gangguan setan.

8. Sesiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20 kali setiap selesai solat fardhu lima waktu, maka Allah SWT luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan kesusahannya, anugerahkan apa yang diimpikan, dapat berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, penghidupan baik dan anak-anaknya pula terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.

9. Untuk membuka pintu rezeki yang luas dan mempermudah segala urusan hidup serta terhindar dari segala kesulitan, amalkan membaca Al-Fatihah sebanyak 41 kali saat makan sahur malam. Insya Allah akan dimakbulkan Allah s.w.t.

10. Sesetengah ulama mengesyorkan membaca Al-Fatihah sebanyak 40 kali setiap kali selesai solat Maghrib dan solat sunat. Insya Allah hajatnya akan dikabulkan.

11. Sesiapa yang membaca ‘Al-Fatihah’ 1 kali di waktu hendak tidur, Surah ‘Al-Ikhlas’ sebanyak 3 kali dan ‘Mu’awwidzatain’ (Surah Al-Falaq dan surah An-Nas) 1 kali, sebelum tidur. Insya Allah maka ia akan terpelihara dan selamat daripada segala perkara dan ancaman seperti mimpi buruk, gangguan syaitan, kecurian, kebakaran dan malapetaka, selain daripada ajal.



Saturday, September 7, 2019

La haula wa la quwwata illa billah ...




Amalkanlah Zikir Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billaah, Cegah Penyakit Bimbang Dan Bahaya Kemiskinan

La haula wa la quwwata illa billah
(Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata)
Kalimat ini adalah kalimat yang ringkas, namun syarat makna dan memiliki keutamaan yang luar biasa. 

Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdullah bin Qois:



“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, kerana ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” 
(HR. Bukhari no. 7386)


Kalimat “laa haula wa laa quwwata illa billah” adalah kalimat yang berisi penyerahan diri dalam segala urusan kepada Allah Ta’ala. Hamba tidaklah bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menolak sesuatu, juga tidak bisa memiliki sesuatu selain kehendak Allah.


Ada ulama yang menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak keburukan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah.”


Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”



Ibnu Mas’ud berkata:


“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”



Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh Shahih Muslim dan beliau katakan, “Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 26-27)



Manfaat dan kelebihan memperbanyak mengucapkan zikir 
Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah :



  1. Sebagai simpanan kekayaan yang berlimpah di syurga, dan pengaruhnya sangat menakjubkan.
Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?”, Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. 


Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah…. (Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah)


Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan: 

Kalimat… (Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah) mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemiskinan.


Hubaib bin Salamah rahimmullah sangat senang saat menghadapi musuh atau mengepung sebuah benteng memperbanyakkan ucapan…. (Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah)


Diceritakan bahawa suatu hari dia mengepung sebuah benteng milik bangsa Romawi sehingga dia putus asa, lalu tentara kaum muslimin membaca zikir tersebut sambil bertakbir, akhirnya benteng tersebut hancur.



  1. Penawar bagi segala penyakit dan penderitaan seperti rasa bimbang.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


“Barangsiapa yang mengucapkan :-


 (Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah) maka hal itu sebagai penawar baginya dari sembilan puluh sembilan penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”



  1. Pencegah bahaya, dan bahaya yang paling rendah adalah bahaya kemiskinan.
Makhul rahimahullah berkata: Barangsiapa yang yang mengatakan:


 (Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah)


maka akan lenyap dari dirinya tujuh puluh pintu petaka, yang paling rendah adalah bencana kemiskinan. Semoga lisan ini selalu diberi taufik oleh Allah untuk selalu basah dengan zikir kepada Allah.

rujukan :  http://semuanyajdt.com/zikir-cegah-penyakit-bimbang/



Selamat Hari Raya..

  Aidil fitri hari bahgia Hari yang mulia Mohon maaf bersama dipinta Selamat Selamat Hari Raya Sembah salam ayah dan bonda Ampun...