سُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ لاحول ولا قوة الا بالله
Monday, December 28, 2020
Sunday, December 27, 2020
DOSA SYIRIK TIDAK DI AMPUN ...
Friday, December 25, 2020
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI ...
Tuesday, December 15, 2020
KEUTAMAAN SURAH AL BAQARAH ... AYAT 285 DAN 286
Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada waktu malam, maka ia akan diberi kecukupan. Sebagian ulama ada yang mengatakan, ia dijauhkan dari gangguan setan. Ada juga yang mengatakan, ia dijauhkan dari penyakit. Ada juga ulama yang menyatakan bahwa dua ayat tersebut sudah mencukupi dari shalat malam. Benarkah?
Dua ayat tersebut,
Allah Ta’ala berfirman,
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 285-286)
Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)
Hadits di atas menunjukkan tentang keutamaan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.
Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbaharui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat do’a untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401.
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan bahwa makna hadits bisa jadi dengan membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah akan mencukupkan dari shalat malam. Atau orang yang membacanya dinilai menggantungkan hatinya pada Al-Qur’an. Atau bisa pula maknanya terlindungi dari gangguan setan dengan membaca ayat tersebut. Atau bisa jadi dengan membaca dua ayat tersebut akan mendapatkan pahala yang besar karena di dalamnya ada pelajaran tentang keimanan, kepasrahan diri, penghambaan pada Allah dan berisi pula do’a kebaikan dunia dan akhirat. (Ikmal Al-Mu’allim, 3: 176, dinukil dari Kunuz Riyadhis Sholihin, 13: 83).
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541).
SEDEQAH .. SEDEKAH
Menyembuhkan Penyakit
Nabi Muhammad SAW Beliau bersabda, “Bentengilah hartamu dengan cara berzakat dalam Islam, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan cara bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani)
Nabi Muhammad SAW sudah bersabda jika kita sebagai manusia harus membentengi harta dengan cara berzakat atau sedekah sebab dengan cara ini maka penyakit dapat disembuhkan.
Meringankan Sakratul Maut
Tidak hanya pahala sedekah pada hari Jumat yang dapat kita lakukan, namun dengan cara melakukan sedekah sesering mungkin, ini mengartikan kita juga memperingan kepedihan yang kelak akan kita rasakan pada saat sakratul maut sebab dengan sedekah, maka Allah SWT akan menghilangkan perasaan dan sifat sombong dalam Islam dan juga egois orang yang melakukan sedekah tersebut.
Mengabulkan Hajat
Selain dengan cara banyak keutamaan melakukan shalat hajat, untuk anda yang mempunyai hajat tertentu dan ingin segera dikabulkan, maka cara yang bisa ditempuh yaitu dengan cara melakukan melakukan sedekah.
Menjauhkan Bencana
Sedekah juga dapat memberikan hikmah yang luar biasa bagi pelakunya yaitu menjauhkan diri orang tersebut dari segala macam bahaya sekalipun pelaku sedekah tersebut adalah seorang pendosa, kafir bahkan zhalim dan dapat menghadapi musibah dalam Islam dengan baik sebab Allah SWT akan menjauhkan bencana dari orang yang melakukan sedekah tersebut.
Memperbanyak Rezeki
Meskipun kita mengeluarkan banyak sedekah baik itu berupa materil atau non materil, namun ada hikmah berharga yang bisa kita dapatkan yaitu mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi karena perbuatan sedekah tersebut dan diikuti juga dengan dzikir pembuka rezeki
Memperoleh Naungan Hari Kiamat
Hal yang perlu diingat yaitu naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat menurut Islam kelak adalah sedekah yang sudah dilakukan.
Menghapus Dosa
Sedekah sendiri juga dapat menghapus dosa besar dalam Islam yang sudah kita perbuat meskipun dosa tersebut tidak dapat dihapuskan begitu saja tanpa disertai dengan perbuatan yang baik dan bertaubat.
Pemisah Diri Dari Neraka
Bersedekah yang tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan uang, pakaian, makanan dan hal lainnya akan menjadi pemisah kita dengan api neraka saat kiamat datang.
Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: “Jauhkan diri kalian semua dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma“. (Muttafaqun ‘alaih)
Memperpanjang Umur
Sedekah yang telah kita lakukan tanpa kita disadari dapat menambahkan umur kita sekaligus mencegah kita mengalami kematian yang buruk sekaligus menghilangkan berbagai sifat tidak baik yang ada dalam diri kita.
KEUTAMAAN SEDEQAH .. SEDEKAH INFAQ
Sedekah dapat dilakukan secara diam-diam atau rahasia. Langkah ini diambil untuk menghindari sifat riya yang bisa berdampak negatif.
Adapun melakukan sedekah dengan cara diam-diam memiliki enam keutamaan. Berikut ini penjelasannya dari Ustadz Ari Wahyudi, sebagaimana dikutip dari Muslim.or.id, Rabu (5/8/2020).
1. Allah pasti mengganti dengan lebih baik
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ
"Apa pun infak yang kalian berikan atau nadzar apa pun yang kalian canangkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS Al Baqarah: 270)
Kemudian Allah Ta'ala juga berfirman:
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
"Apa pun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezke." (QS Saba’: 39)
2. Mendapat naungan Allah pada hari kiamat
Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya.
(1) Seorang pemimpin yang adil.
(2) Seorang pemuda yang tumbuh dalam (ketaatan) beribadah kepada Allah Azza wa jalla.
(3) Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid-masjid.
(4) Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya.
(5) Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah.'
(6) Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.
(7) Dan seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya." (HR Bukhari dan Muslim, lihat Shahih At-Targhib 1/531)
Selamat Hari Raya..
Aidil fitri hari bahgia Hari yang mulia Mohon maaf bersama dipinta Selamat Selamat Hari Raya Sembah salam ayah dan bonda Ampun...
-
Ada beberapa dzikir dan do’a yang menggunakan nama Allah Al-Hayyu Al-Qayyum . Pertama, meminta dengan nama Allah y...
-
Doa Ismul A'zham Zaid Haritsah RA Rasulullah SAW bersabda, “hai Zaid, engkau telah di ajar oleh Allah SWT kalimah ismul...
-
Istighfar yang paling utama adalah mengucapkan ‘Astaghfirullahal’adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaih’ ...