"Orang yang pertama kali dipanggil ke surga di hari kiamat adalah hammadun, yaitu orang-orang yang memuji Allah baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan,"

سُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ لاحول ولا قوة الا بالله
Daripada Ibn Abbas RA, bahawa Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa yang melazimi (sentiasa) istighfar, Allah SWT menjadikan untuknya bagi setiap kesempitan itu jalan keluar, setiap kebimbangan itu kelapangan dan Allah juga mengurniakan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”.
– Riwayat Abu Daud (1518)
Menolak Bala
Istighfar boleh menghalang murka Allah SWT sekaligus menolak bala.
Firman Allah SWT:
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedang engkau berada di tengah-tengah mereka. Dan tidak pula Allah mengazab mereka kerana mereka meminta ampun.”
(Surah Al-Anfal ayat 33)
Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
“Katakanlah (wahai Muhammad):
“Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa;
sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.”
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan
bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepadaNya, sebelum kamu didatangi
azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan.”
(az-Zumar: 53–54)
Nabi SAW bersabda:
"Kebanyakan perkara yang memasukkan manusia ke dalam syurga ialah ketakwaan kepada Allah dan mempunyai akhlak yang baik."
Hadis Riwayat al-Tirmidzi
Saidina Usamah bin Zaid mengatakan:
"Katakanlah kepada kami wahai Rasulullah, apakah pemberian paling baik yang diberikan Allah kepada manusia?
Lalu baginda SAW bersabda:
"Akhlak yang baik."
Hadis Riwayat Ibn Majah
Baginda SAW bersabda lagi:
"Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Hadis Riwayat al-Bukhari
Di dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda:
"Sesuatu paling berat ditimbang oleh Allah ditimbangan-Nya ialah akhlak yang baik."
Hadis Riwayat al-Tirmidzi
(The Holder of Supreme Authority)
The Governor, The Ruler.
Allah سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ is Al-Waali (in Arabic: ٱلْوَالِي), The One who is the sole planner and governor of all things. He is fully supportive, helpful, and a master of all. He manages and disposes of things at His will based on His judgment.
Arabic Root:
From the
root waw-lam-ya (و ل ي), which has the following classical Arabic
connotations: to be near, close, nearby to be a friend, helper,
supporter, maintainer, to defend, guard (lit. friendly dealing), to be
in charge, to turn one toward something, to be the master, owner, lord.
Among the disputed names:
As
we've mentioned in previous names, different scholars have different
criteria for what qualifies as a name of Allah سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ.
Of the 99 names, 81 are explicitly mentioned in the Qur'an. Therefore,
there isn't one agreed-upon list for the remaining 18 names. Al-Wali is
one of those names that is deduced and, therefore, not included on the
list of certain scholars. This includes Ibn Mandah, Ibn Hazm, and Ibn
Hajar, among others. However, others, such as Imam al-Bayhaqi and Imam
al-Ghazali, have included this name in their lists. Note as an attribute
to describe Allah سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ it is valid.
To be a ruler...
This name is also not to be confused with one we've already discussed in
Al-Waliyy (ٱلْوَلِيُّ) -
The Protecting Associate.
Here Al-Wali (ٱلْوَالِي) refers to being the ruler or guardian, and this encompasses three qualities.
Imam Ghazali mentions that being a governor requires organization, power, and action.
Failure in any of these respects relinquishes the title of being called the true ruler.
Below are just a few verses that mention Allah's complete dominion. It demonstrates how He is the best planner, the all-powerful king, and the one who manages the affairs of all things.
From the Qur'an:
There
are no direct mentions of the name Al-Wali, but we can understand this
attribute further by verses that describe this quality from the Qur'an.
Wa iz yamkuru bikal lazeena kafaroo liyusbitooka aw yaqtulooka aw yukhrijook; wa yamkuroona wa yamkurul laahu wallaahu khairul maakireen
"And
[remember, O Muhammad], when those who disbelieved plotted against you
to restrain you or kill you or evict you [from Makkah]. But they plan,
and Allah plans. And Allah is the best of planners." —
(Qur'an 8:30)
Qulil laahumma Maalikal Mulki tu’til mulka man tashaaa’u wa tanzi’ul mulka mimman tashhaaa’u wa tu’izzu man tashaaa’u wa tuzillu man tashaaa’u biyadikal khairu innaka ‘alaa kulli shai’in Qadeer
"Say,
“O Allah, Owner of Sovereignty, You give sovereignty to whom You will
and You take sovereignty away from whom You will. You honor whom You
will and You humble whom You will. In Your hand is [all] good. Indeed,
You are over all things competent." — (Qur'an 3:26)
Al Matiin
The Firm/ The Steadfast
Maha Kukuh / Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya –
Dia berkuasa dan teguh, tidak ada kuasa yang boleh menghumbankanNya, iaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
.
Fadhilat Al Matiin
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
Ghazali writes in relation to the Name of Allah Most High,
Al-Qawi: Strength (quwwat) is indicative of perfect power.
In as much as Allah Most High has the utmost of power and is perfect therein, He is strong.
[Ghazali, al-Maqsad al-Asna]
And with regards to the Name of Allah Most High, al-`Aziz,
the scholars have noted a number of potential meanings.
But they ultimately return to the two previously mentioned matters: Power and Transcendence.
Qushayri brings up four possible meanings of al-`Aziz.
He is the one who is Overwhelming, and cannot be overcome; the one who has no similar or equal; the one who is All-Powerful and Strong; or the one who gives Power or Might.
[Qushayri, al-Tahbir fi al-Tadhkir]
8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat sekehendakNya
Apabila dizikirkan sebanyak 40 kali sesudah solat subuh,
Insya Allah, kita akan menjadi orang yang mulia, disegani orang kerana penuh kewibawaan.
53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , iaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.
Diamalkan zikir ini sebanyak mungkin agar kita tidak gentar apabila berdepan dengan sebarang keadaan mahupun berdepan dengan si zalim.
أسْتَغْفِرُ الله الَّذِي لا إِلهَ إِلا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaahal-Adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illaa Huwalhayyul-Qayyuum, Wa Atuubu Ilaiih.
“Saya mohon ampun kepada allahyang maha besar, tidak ada tuhan melainkan dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus makhluknya, dan saya bertobat kepadanya.
أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم
Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu La Syariikalah Lahul mulku Walahul hamdu Yuhyii Wayumiitu Wahuwa ‘Ala Kulli Syaiin qodiir. Wala Haula Wala Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil’adzhiim.
Artinya:
Tidak ada Tuhan selain Allah dan dia yang Mahaesa tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya pemilik kerajaan dan
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum.
Laa ta'khudzuhu sinatuw walaa nauum.
Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa'u 'indahuu illai bi idznih.
Ya'lamu maa baina aiydiihim wamaa kholfahum walaa yukhiithuuna bisyayin min 'ilmihii illaa bimaa syaaa a.
wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardho.
Walaa yauduhuu khifdhuhumaa wa huwal'aliyyul 'adhiim.
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan seizin-Nya.
Allah mengetahui semua apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
(QS. Al Baqarah: 255).
Keutamaan membaca ayat kursi sebelum tidur yakni, Allah melindungi kita dari gangguan setan hingga pagi harinya.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah,
Rasulullah SAW membenarkan perkataan berikut ini :
فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
"Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi,"
(HR. Bukhari).
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi ..
Artinya:
"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Jika dijadikan ayat 26-27 sebagai amalan wirid harian, Insya’Allah dapat menjadi karamah, meluaskan rezeki, melangsaikan hutang dan ...