Tuesday, May 20, 2025

Over 65? Eat THIS Before Bed or Your Muscles Will Keep Disappearing!(4 B...

LA ILAHA ILLALLAHU WAHIDUL QAHHAR ..


 


La ilaha illal-lahul-wahidul-qahhar, rabbus-samawati wama baynahuma, alazeezul-ghaffar. 
 
‘None has the right to be worshipped except Allah, 
The One, AL-Qahhar.
Lord of the heavens and the Earth and all between them, 
The Exalted in Might, 
The Oft-Forgiving.’
 
 

 

Monday, May 19, 2025

4 KALIMAH TASBIH SERTA HAUQOLAH ..


Diriwayatkan Abu Hurairah R.A, bahawa Rasulullah SAW bersabda:

 

مَنْ سَبَحَّ اللهَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَحَمِدَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، فَتِلْكَ تِسْعٌ وتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ المِائه: لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيْرٌ -غُفِرَتْ خَطَايَاهُ، وَلَوْ كانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْر

 

Maksudnya:

 “”Sesiapa bertasbih kepada Allah selepas solat sebanyak 33 kali, 

dan bertahmid kepada Allah 33 kali,

 dan bertakbir kepada Allah 33 kali,

 hingga semuanya berjumlah 99,”

 dan baginda menambah: 

“Kesempurnaan 100 adalah membaca:

 لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيْرٌ

maka kesalahannya akan diampunkan walau sebanyak buih di lautan.” 

 

Riwayat Muslim (597)

 

Di dalam kitab Al-Musnad, Sunan At-Tirmidzi, dan Mustadrak Al-Hakim, terdapat riwayat dari hadis Abdullah bin 'Amr r.a., ia berkata, 

"Rasulullah SAW bersabda,

 “Di muka bumi ini, setiap kali seseorang membaca kalimat 

La Ilaha Illallah, Allahu Akbar, Subhanallah, dan La Haula wala Quwwata illa Billah', 

maka dosa-dosanya dilebur meskipun lebih banyak dari buih di laut." 

(HR. Tirmidzi)

 


Mendatangkan Kebaikan

Kalimat tasbih memiliki manfaat besar bagi kehidupan umat Muslim di akhirat kelak. 
 
Dengan membacanya sebanyak 100 kali, akan memberi 1000 kebaikan dan menggugurkan 100 dosa.
 
Rasulullah bersabda, 
 
Apakah salah seorang tidak sanggup untuk mengusahakan seribu kebaikan setiap hari?” 
 
Maka Sahabat bertanya kepada beliau:
 
 “Bagaimana hal itu dapat diusahakan ya Rasulullah?” 
 
Beliau lalu berkata, 
 
“Yaitu bertasbih kepada Allah 100 kali, dengan tasbih tersebut dicatat 1000 kebaikan untuknya dan dihapuskan dari padanya 100 keburukan (dosa).” 
 
(HR.Muslim)

 


 Mendatangkan Pahala

Bagi umat Muslim yang senang berdzikir dengan kalimat tasbih sebanyak 100 kali, maka ia akan membawa pahala yang besar di hari kiamat kelak. 
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
 
"Barangsiapa yang mengucapkan ini ketika pagi dan petang hari 
 
“Subhanallah wa bihamdih” 
 
(Artinya: Mahasuci Allah dengan memujiNya) 
 
sebanyak 100 kali, 
 
maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik daripada pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.
 
(HR. Muslim)
 

WALLAHU A'LAM ..

 

Sunday, May 18, 2025

KEUTAMAAN ZIKIR HAUQOLAH .. LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH ..


 

1. Bekal di Surga

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada ‘Abdullah bin Qois,

 “Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga”

 (HR. Bukhari no. 7386).

 

 Dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah merupakan dzikir yang penuh kebaikan hingga nantinya bisa menjadi jalan untuk mendapat hal berharga di surga sebab itulah pengaruh dzikir terhadap jiwa.

2. Meningkatkan Rasa Taat

Ibnu Mas’ud berkata,“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.” Dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan memberikan rasa taat yang lebih sebab menyadari secara langsung pertolongan dan perlindungan dari Allah sebagai wujud kasih sayang Allah kepada hambaNya.

3. Akhlak Mulia

Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?”, Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah” Jelas bahwa dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah merupakan akhlak mulia yang sering dilakukan orang sholeh yang memahami alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam.

4. Melindungi dari Bahaya

Suatu ketika di jaman dulu dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah memberikan pertolongan untuk lepas dari bahaya sebab termasuk keutamaan berdzikir kepada Allah, yaitu Suatu ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah saw bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah berpesan kepadanya agar Al Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.

5. Memberikan Kekuatan

Dan dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah terbukti memberikan kekuatan dan keberhasilan sebagai cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an, Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “Laa Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.

6. Jalan Keluar Segala Kesusahan

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” ( Terjemah QS. Ath-Thalaq(65):2). Memang dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah ialah jalan keluar atas segala permasalahan dan memberikan pertolongan atas segala kesusahan atau kesulitan yang sedang dihadapi.

7. Sunnah Rasulullah

Rasulullah saw bersabda: “ Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad). Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab menjadi sesuatu yang disukai Allah dan memiliki banyak kebaikan.

8. Penawar Segala Penyakit

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”. (HR. Tabrani). Segala penyakit hati dan kesedihan serta kesusahan akan hilang jika sering mengamalkan dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab merupakan ungkapan doa dan berserah dri pada Allah.

9. Mengalahkah Musuh Allah

Jaman dahulu juga ada suatu kisah tentang seseorang yang bisa mengalahkan musuh Allah ketika berperang dengan berusaha sebaik mungkin dan memperbanyak membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah, Hubaib bin Salamah rahimmullah saat menghadapi musuh atau mengepung sebuah benteng sangat senang memperbanyakkan ucapan “ Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah “.

10. Memudahkan Pekerjaan

Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan “ Kalimat Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah” mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemiskinan. Berusaha sebaik mungkin dan banyak membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan membantu memberikan keberhasilan pada setiap usaha yang dilakukan.

11. Jauh dari Petaka

Makhul rahimahullah berkata: “ Barangsiapa yang yang mengatakan Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah maka akan lenyap dari dirinya tujuh puluh pintu petaka, yang paling rendah adalah bencana kemiskinan”. Dengan membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah secara rutin akan melindungi dari segala bahaya dan dari segala malapetaka yang merugikan baik di dunia maupun di akherat.

12. Kalimat yang Disukai Allah

Nabi saw yang mulia bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepadamu sebuah kalimat yang berasal dari bawah ‘Arsy dari pusaka surga? Katakanlah olehmu: Laa Haula wa La Quwwata Illa Billah”, niscaya Allah akan mengatakan, ‘hambaKu telah menyerahkan dirinya dan meminta perlindungan.”(HR Al-Hakim dari Abu Hurairah r.a).

Allah menyukai hambaNya yang banyak menyebut dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab menjadi wujud bahwa hamba tersebut mengakui kekuatan Allah dan berserah diri pada Allah dengan tetap berusaha serta melakukan yang terbaik yang ia mampu sehingga Allah selalu menolongnya dan memberi jalan keluar di tiap kesulitan yang dihadapi.

13. Jauh dari Laknat Allah

“Perbanyaklah Al-Baaqiyaat Al-Shaalihaat, yaitu tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan laa haula wa laa quwwata illa billah.”(HR Ahmad, Ibn Hibban dan Al-Hakim dari Abu Sa’id r.a). Tentunya dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah yang merupakan salah satu dzikir terbaik akan emnjauhkan dari laknat Allah sebab memilikki pahala dan nilai yang begitu tinggi di mata Allah.

14. Berserah Kepada Allah

Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimat yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahwa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah subhnahu wa ta’ala juga.”

Manusia memang hanya bisa berusaha dan hasil wajib diserahkan sepenuhnya kepada Allah sehingga buan hanya membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah dan segala sesuatu akan datang sendiri namun jga harus disertai usaha maksimal sehingga apa yang diusahakan berhasil dan benar benar memberikan keberkahan untuk hidup di dunia dan di akherat.

15. Jauh dari Penyakit Hati

“La haula wa la quwwata illa billah”. Secara lengkap kita juga dapat menambahkan lafaz ” alliyil adzim” yang berarti ” Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung” di belakangnya. Boleh menambah pujian lain dalam dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab akan menjauhkan diri dari rasa sombong dan menjauhkand dari segala penyakit hati yang berbahaya.

16. Mententramkan Hati

“La Haula wala Quwwata illa billah” berulang-ulang kali, menyerahkan segenap hatinya kepada Sang Khalik, insya Allah jiwanya akan tenang, tenteram, dan segala urusan kembali kepada Allah Ta’ala. Tentuya semua dzikir termasuk dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan memberikan ketenangan hati sehingga ia jauh dari hati yang gundah atau sesat.

17. Dekat dengan Allah

Ada banyak kisah mengenai dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah yang memberikan pertolongan untuk para nabi dan rasul terdahulu sebab dzikir tersebut akan mendekatkan seseorang kepada Allah sehingga dengan ijin Allah kesulitan apapun yang dihadapi dapat dijalani dan dilewati dengan indah dan penuh keberhasilan.

Pertolongan Allah swt bukan hanya hak monopoli para nabi. Seperti ketika nabi Ibrahim as yang tetap bugar meski dibakar api oleh raja Namrud atau nabi Musa as yang dikejar musuh dan tersudut di tepi laut hingga Allah swt memberikan pertolongan-Nya dengan terbelahnya laut. Ataupun nabi Yunus as yang dalam keadaan putus asa terbuang dari kapal kemudian dimakan seekor ikan hiu tapi bisa tetap hidup.

Juga ketika Rasulullah saw dikejar musuh hingga mulut gua bersama sahabat Abu Bakar as-Siddiq, tetapi musuh  tidak dapat melihatnya. 

Pertolongan Allah swt yang semacam itu juga diperuntukkan kaum Muslimin melalui Hawqallah yaitu lafaz

 “La haula wa la quwwata illa billah”.

 

WALLAHU A'LAM ..

 

 

Saturday, May 17, 2025

DOA NABI YUNUS AS .. UNTUK REZEKI !


 
 
Rasulullah SAW bersabda,
 
 دَعْوَةُ ذِي النَّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ: لا إله إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قطِّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ 
 
Artinya:
 
 "Doa Dzunnun (Nabi Yunus 'alaihissalam) ketika di perut ikan adalah 
 
"Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." 
 
Sesungguhnya tidak seorang muslim pun yang berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah akan mengabulkan doanya." 
 
(HR Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani) 
 
Doa Nabi Yunus untuk Rezeki Doa Nabi Yunus AS untuk rezeki dan ampunan dari Allah SWT terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 87 yang bunyinya,
 
 وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ٨٧ 
 
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. 
 
Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis)
 
 "Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. 
 
Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
 
 Doa tersebut berada di akhir ayat 87 sebagaimana berikut ini.
 
 لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ 
 
Arab-latin:
 
 laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz-dzaalimiin 
 
Artinya: 
 
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. 
 
Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." 
 
 
WALLAHU A'LAM ..
 

VIRTUES OF BISMILLAH ..


 


Also the Prophet (saws) said,

 ‘Any undertaking embarked upon without pronouncing Bismillahir Rahmanir Rahim is deprived of all blessings.’  

[Pondering Over the Quran, Islahi]


It contains three of Allah’s most beautiful names:
 
Allah: the Proper name by which He introduces Himself to us. Scholars also say that it comes from al-Ilah, which means the God 
(with a capital g).
 
Ar Rahman: The extremely merciful, the level of His mercy is beyond our imagination. The Prophet (saws) said: Allah is more merciful to His slaves than this woman is to her child. (Agreed upon)
 
Ar Raheem: The constantly merciful. No matter where we are and what we do, His mercy never seizes.
 
 
WALLAHU A'LAM..

 

The Secret Power of the Bismillah | Sultan ul-Awliya Mawlana Shaykh Nazi...

Friday, May 16, 2025

GANJARAN KEBAIKAN .. SOLAT DAN SEDEKAH


 
Perincian Hukum Orang Yang Meninggalkan Solat Orang yang tidak menunaikan solat, hukumnya terbahagi kepada dua: 
 
 Sekiranya dia meninggalkan solat kerana malas semata-mata, maka dia seorang Muslim berdosa besar (fasik) dan bermaksiat (‘asi), masih belum jatuh kafir.
 
 Jika dia meninggalkan solat kerana mempertikaikan kewajiban solat, dan menganggapnya tidak wajib, maka barulah dia dihukum sebagai kafir. 
 
 Hal ini berdasarkan perincian Imam Ibn Qasim al-Ghazzi seperti berikut: 
 
“Orang yang meninggalkan mana-mana solat daripada solat fardu lima waktu, terbahagi kepada dua: 
 
 Jika seorang mukallaf meninggalkannya dalam keadaan tidak beriktikad akan kewajibannya, maka hukumnya adalah hukum orang murtad. 
 
 Jika seseorang tidak menunaikan solat hingga keluar waktunya kerana malas, namun dia masih beriktikad bahawa solat itu wajib, maka dia masih Muslim yang berdosa besar. 
 
 Dianjurkan untuk mengarahkannya bertaubat dan melaksanakan solat semula, jika dia enggan, maka pemimpin boleh menjatuhkan hukuman bunuh ke atasnya, atas dasar hukuman hudud, bukan kerana dia murtad. 
 
Hukumnya masih lagi hukum kaum Muslimin dari sudut pengurusan jenazah dan pengebumiannya.” 
 
(Lihat Fath al-Qarib al-Mujib fi Syarh Alfaz al-Taqrib, hal. 292)
 
 Sedekah, Namun Tidak Solat
 
 Seorang Muslim yang banyak bersedekah namun dia meninggalkan solat kerana malas dan culas, dia masih dinilai sebagai seorang Muslim.
 
 Namun, dia merupakan seorang Muslim yang bermaksiat (‘asi) dan berdosa besar (fasik). 
 
 Pahala sedekahnya masih dicatatkan dan dikira, walaupun demikian, dosa besar meninggalkan solat kerana malas dan culas juga akan disertakan dalam buku catatan amalannya. 
 
 Semua amalan, baik yang kecil mahupun yang besar, pasti dicatat dan dikira dalam buku amalan setiap manusia. 
 
Allah SWT berfirman:
 
 وَوُضِعَ ٱلۡكِتَـٰبُ فَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِینَ مُشۡفِقِینَ مِمَّا فِیهِ وَیَقُولُونَ یَـٰوَیۡلَتَنَا مَالِ هَـٰذَا ٱلۡكِتَـٰبِ لَا یُغَادِرُ صَغِیرَةࣰ وَلَا كَبِیرَةً إِلَّاۤ أَحۡصَىٰهَاۚ وَوَجَدُوا۟ مَا عَمِلُوا۟ حَاضِرࣰاۗ وَلَا یَظۡلِمُ رَبُّكَ أَحَدࣰا 
 
Maksudnya:
 
 “Dan apabila kitab amalan diletakkan di hadapan mereka dan orang-orang yang zalim itu merasa takut akan diri nasib diri mereka seraya mengatakan: 
 
“Aduhai!
 
 Betapa celakanya diri kami. 
 
Kitab apa ini?
 
 Tiada suatu pun amalan yang kecil mahupun yant besar melainkan ia terkandung di dalamnya. 
 
Dan mereka akan mendapati amalan mereka akan dibentangkan di hadapan mereka. 
 
Dan Tuhanmu sama sekali tidak pernah menzalimi sesiapa pun.” 
 
 (Surah al-Kahfi: 49) 
 
 Sesiapa yang melakukan amalan baik atau buruk walau sebesar zarah pun, pasti dia akan melihat amalan tersebut dicatat dan dibalas.
 
 Allah SWT berfirman:
 
 فَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَیۡرࣰا یَرَهُۥ ۝٧ وَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةࣲ شَرࣰّا یَرَهُۥ ۝٨ 
 
Maksudnya:
 
 “Sesiapa yang beramal dengan kebaikan sebesar zarah pun, pasti dia akan mendapatinya (tertulis dan dibalas)
 
 [7] Sesiapa yang beramal dengan keburukan sebesar zarah pun, pasti dia akan mendapatinya (tertulis dan dibalas).” 
 
 (Surah al-Zalzalah: 7-8) 
 
Maka, semua amalan, sama ada kecil mahupun besar, sedikit atau pun banyak, pasti akan dicatat dan dikira, juga pasti akan diperlihatkan dan dibalas tanpa terkecuali.

THE MOST BELOVED SURAH TO ALLAH SWT ..

 


 

 🌙 Reciting a powerful surah after each prayer brings immense blessings and closeness to Allah. 

📜 Surah has the power to shatter mountains, halt flowing water, and erase sins.

 

 💰 Reciting it regularly can lead to prosperity and wealth in both this life and the hereafter. 

🕌 Gratitude to Allah is a key factor in receiving His blessings, as emphasized throughout the Quran. 

🙏 A story of Prophet Musa highlights the importance of gratitude, even in poverty.

 

 💖 Gratitude involves acknowledging, accepting, and praising Allah for His blessings. 

🌟 The best way to show gratitude is through timely and sincere prayer. 

🌱 Surah Al-Falak is powerful when recited daily, bringing spiritual protection and success. 

🤲 Making sincere dua with humility opens doors to Allah’s mercy and blessings.

The Most Beloved Surah to Allah – Recite This After Every Prayer!

The Most Beloved Surah to Allah – Recite This After Every Prayer!

Thursday, May 15, 2025

ISTIGHFAR .. THE POWER OF ISTIGHFAR ..


 
People often forget the importance of the simple yet powerful dua (supplication) – Istighfar i.e., saying 
 
 “Astaghfirullah” 
(I seek forgiveness of Allah). 
 
It is the Sunnah of our beloved Prophet (peace be upon him) to seek istighfaar 100 times daily. 
 
Let us see the benefits and virtues of reciting this simple beautiful supplication inShaAllah.

Istighfar (Astagfirullah) is the gateway of relief and happiness. 
 
 Whenever you are in distress start reciting it and Insha Allah it will take you out of your anxiety and will put you in a peaceful situation and will give you happiness.

Istighfar removes anxiety and duas are answered.

Istighfar opens the door of sustenance.

Istighfar opens the door of mercy.
Istighfar opens the door of knowledge.

Istighfar is also the gateway of productivity.

Istighfar relieves you. 
When you feel that sadness within you, when you are disturbed and frustrated, when anxiety surrounds you, say 
 
 “Astaghfirullah” 
“Astaghfirullah”…

Reciting Astaghfiruallah is an effective method of calming our self and wipes away the variety of worldly worries from our mind and body.
 It may also help us, if we are suffering from depression,it calms us and lessens our depression.

Astaghfirullah also helps us to refrain from all forms of sins. 
 
Regularly saying this reminds us that Allah is everywhere and in this way there is very small chances of doing wrongful actions.

Ibn Abbas (May Allah be pleased with them) said: 
The Messenger of Allah (peace be upon him) said,
 
 
 “If anyone constantly seeks pardon (from Allah), Allah will appoint for him a way out of every distress and a relief from every anxiety, and will provide sustenance for him from where he expects not.” 
 
[Abu Dawud].

In another hadith, Abdullah bin Abbas (May Allah be pleased with them) narrates that Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) said:

“The one who (regularly) says Istighfaar, that is, frequently repent to Allah Ta’aala for sins committed,Allah Azza Wa-Jal will open a path from poverty and difficulties. 
 
All sorrow and hardship will be removed, and in its place prosperity and contentment granted.
 
 One will receive sustenance from unimagined and unexpected sources.”

Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) has said in another 
 
Hadith:

“The one who seeks forgiveness for Muslim males and females from Allah Ta’aala twenty six or twenty five times every day, Allah Ta’ala will count that person among those whose Du’a is accepted, and through the barakah of whom those on earth gain Rizq (sustenance).”

Do Tasbih of Astaghfaar at least 100 times daily as it is the Sunnah of Prophet Muhammad (peace be upon him).

In one minute, you can say “Astaghfiru Allaah” more than 100 times!
 
 The virtue of seeking forgiveness is well-known, it is a reason of obtaining forgiveness, entering Paradise, having good provisions, increasing one’s strength, repelling harm, having affairs facilitated, the descent of rain, and increasing in wealth and children.

The doors of repentance are always open therefore don’t delay your repentance in a hope of tomorrow, as tomorrow is uncertain, Repent now and make it a habit to ask Allah’s forgiveness by reciting 
 
“Astaghfirullah”.

Say I believe in Allah’s mercy, 
I have sinned, 
I have gone astray, 
I have been negligent, 
but still I believe in Allah’s soothing mercy and forgiveness,
 I’ll not despair!

 
 
WALLAHU A'LAM ..